Pada zaman dahulu kala, hidup berbagai jenishewan di sebuah hutan. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Ada seekorkelinci yang gesit, berlari sangat cepat dan cekatan, semua penghuni hutanmengakui kehebatan sang kelinci. Di sisi lain, hidup siput yang bergerak sangatlambat dan membutuhkan waktu berhari-hari untuk sampai ke tempat tujuan.
Sang kelinci yang gesit tertawa terbahak-bahakmelihat siput yang lambat itu.
"Hei siput yang lambat, sudah berapa harikamu masih bergerak di tempat yang sama? Hahaha.." ujar sang kelinci.
"Ya ampun siput, aku sudah lari ke sanakemari, kau masih di situ?" ejek kelinci di hari yang lain.
"Payah sekali kau siput malas tidak akanpernah menang lomba lari denganku," ujar kelinci kembali menghina."Bagaimana kalau kita lomba lari?"
Tantangan itu dijawab dengan senyum sangsiput, "Baiklah tuan kelinci yang pandai berlari, aku terima tantanganmu,"
Kelinci tertawa terbahak-bahak sampaimenangis, dia tidak percaya bahwa siput mau menerima tantangan itu.
"Baiklah, juri dalam perlombaan nantiadalah Raja Hutan," ujar kelinci dengan nada sombong. "Aku pastikanbahwa aku yang akan memenangkan perlombaan nanti.
Keesokan harinya, lomba dimulai. Seluruh hewandi hutan sangat antusias menyaksikan lomba tersebut. Raja Hutan memberi aturanbahwa siapapun yang pertama kali sampai di bukit seberang hutan, dialahpemenangnya.
Sambil menepuk dada dengan bangga, kelincimemulai pertandingan. Dengan kecepatan yang gesit, dia berada di urutanpertama. Kemudian kelinci berpikir, siput kan sangat lambat, akhirnya sangkelinci bermalas-malasan dan tidur-tiduran sambil menunggu siput menyusulnya.Kelinci meremehkan siput.
Siput dengan segenap tenaga berjuang menyusulsang kelinci. Tidak butuh waktu terlalu lama hingga dia menyusul kelinci yangsedang bermalas-malasan. Kemudian kelinci berlari karena disusul siput, lalusaat sudah jauh, dia bermalas-malasan lagi. Begitu seterusnya.
Hingga pada akhirnya, mereka bertemu dengansungai lebar yang sangat deras. Sang kelinci mulai panik, dia tidakmempersiapkan apapun untuk menyeberang. Jika nekat terjun ke sungai, dia akanterbawa arus deras dan mati. Di sisi lain, siput terbiasa melewati sungai derasmelalui ranting kecil. Walaupun lambat siput berhasil menyeberang sungai danmencapai bukit di seberang hutan.
Sang kelinci langsung lemas saat tahu bahwasiput memenangkan pertandingan. Mulai saat itu, sang kelinci tak lagi sombongkarena dia sudah dikalahkan oleh siput yang sering dia hina.